FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRAKTIK KEAMANAN PANGAN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI SEKOLAH
Article Sidebar
Download : 1895
Main Article Content
Abstract
Extraordinary Events in Indonesia in 2019 recorded the second-highest food poisoning case, namely 97 cases of food poisoning processed by catering services. School food service is a mass food service that needs special attention because it’s handled by many people and can increase food contamination. Food safety practices can be influenced by predisposing factors were characteristics of food handlers, knowledge and attitudes of food handlers and the reinforcing factor is food safety training participation. The purpose of this study was to determine factors that effecting food safety practices in school food service. This study was descriptive with cross-sectional. The study was conducted in August 2020 with a sample of 33 food handlers with a total sampling technique. The data analysis used the Chi-Square test. The inclusion criteria were being in the kitchen area of the Asy-Syukriyyah Foundation and the Al-Muslim Foundation, willing to be interviewed, and healthy. Exclusion criteria were outside the kitchen area of the Asy-Syukriyyah Foundation and the Al-Muslim Foundation, unwilling to be interviewed, and sick. There was no relationship between age (p 1,000), education level (p 0,550), length of work (p 1,000), knowledge (p 0,121), attitudes (p 0,330), food safety training (p 1,000) with food safety practices and there was a relationship between gender and food safety practices (p-value≤0,05). Kitchen managers need to standardize in recruiting food handlers and give food safety training for food handlers.
ABSTRAK
Kejadian Luar Biasa di Indonesia tahun 2019 mencatat kasus keracunan makanan tertinggi kedua yaitu 97 kasus keracunan makanan olahan jasaboga. Penyelenggaraan makanan sekolah merupakan penyelenggaraan makanan massal yang perlu mendapat perhatian khusus karena ditangani oleh banyak orang dan bisa meningkatkan kontaminasi makanan. Praktik keamanan pangan bisa dipengaruhi oleh faktor presdiposisi karakteristik penjamah makanan, pengetahuan dan sikap penjamah makanan dan faktor pendorong yaitu keikutsertaan pelatihan keamanan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi praktik keamanan pangan pada penyelenggaraan makan di Sekolah. Penelitian ini deskriptif dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 33 penjamah makanan dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi Square. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu berada di dalam wilayah dapur Yayasan Asy-Syukriyyah dan Yayasan Al-Muslim, bersedia diwawancarai dan sehat. Kriteria eksklusi yaitu berada di luar wilayah dapur Yayasan Asy-Syukriyyah dan Yayasan Al-Muslim, tidak bersedia diwawancarai dan sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p 1.000), tingkat pendidikan (p 0.550), lama bekerja (p 1,000), pengetahuan (p 0,121), sikap (p 0,330), keikutsertaan pelatihan keamanan pangan (p 1,000) dengan praktik keamanan pangan dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan praktik keamanan pangan (p-value≤0,05). Pengelola dapur perlu mengadakan standarisasi dalam melakukan perekrutan penjamah makanan dan memberikan pelatihan keamanan pangan pada penjamah makanan.
Kata kunci: penjamah makanan, praktik keamanan pangan, penyelenggaraan makanan sekolah
Downloads
Article Details
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Bakri B. Prinsip Manajemen Penyelenggaraan Makanan Massal. In: Hardinsyah, Supariasa IDN, editors. ILMU GIZI Teori dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2016. p. 374.
Nurhidayati VA, Martianto D, Sinaga T. Energi dan Zat Gizi Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Taman Kanak-Kanak dan Perbandingannya Terhadap Subjek Tanpa Penyelenggaraan Makanan. J Gizi dan Pangan. 2017;12(1):69–78.
Ronitawati P, Setiawan B, Sinaga T. Analisis Konsumsi Buah dan Sayur Pada Model Sistem Penyelenggaraan Makanan Di Sekolah Analysis Consumption Fruits and Vegetables in the Model of Food Service System in Elementary School. Media Kesehat Masy Indones. 2016;12(1):35–40.
Sari MH. Pengetahuan Dan Sikap Keamanan Pangan Dengan Perilaku Penjaja Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar. J Heal Educ. 2017;2(2):163–70.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan Tahunan Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan Tahun 2019 [Internet]. Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan. Jakarta; 2019. Available from: https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20200817/Laporan_Tahunan_2019_Pusat_Data_dan_Informasi_Obat_dan_Makanan.pdf
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan Tahunan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Tahun 2017 [Internet]. Jakarta; 2017. Available from: https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20180710/Laporan Tahunan BPOM 2017.pdf
Gizaw. Food Safety Practice and Associated Factors of Food Handlers Working in Establishments in Gondar Town, Northwest Ethiopia. 2016;3:1–11.
Agoestin C, Wati I. Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Sanitasi Pada Pedagang Makanan Di Sekitar Wisata Pantai Logending Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Unnes J Public Heal. 2014;2(4):1–10.
Maghafirah M, Sukismanto, Rahmuniyati ME. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktik Hygiene Sanitasi Penjamah Makanan di Sepanjang Jalan Raya Tajem Maguwoharjo Yogyakarta Tahun 2017. J Formil (Forum Ilmiah) Kesehat Masy Respati. 2018;3(1):15–22.
Handayani NMA, Adhi KT, Duarsa DP. Faktor yang memengaruhi Perilaku Penjamah Makanan dalam Penerapan Cara Pengolahan Pangan yang Baik pada Industri Rumah Tangga Pangan di Kabupaten Karangasem. Public Heal Present Med. 2015;3:194–202.
Khomsan A. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. IPB Press; 2000.
Miranti EA, Adi AC. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Dan Higiene Perorangan (Personal Hygiene) Penjamah Makanan Pada Penyelenggaraan Makanan Asrama Putri. Media Gizi Indones. 2018;11(2):120.
Sukmaningrum A. Memanfaatkan Usia Produktif Dengan Usaha Kreatif Industri Pembuatan Kaos Pada Remaja Di Gresik. J Paradig. 2017;5(3).
Akonor P. Food Safety Knowledge: The Case of Domestic Food Handlers in Accra. Eur J Nutr Food Saf. 2013;3(3):99–111.
Nildawati N, Ibrahim H, Mallapiang F, Afifah M K, Bujawati E. Penerapan Personal Hygiene Pada Penjamah Makanan di Pondok Pesantren Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. J Kesehat Lingkung. 2020;10(2):68–75.
Sari MA, Sulistiyani, Dewanti NAY. Perbedaan Perilaku Penjamah Makanan Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Penyuluhan Higiene Sanitasi Makanan pada Warung Makan di Terminal Terboyo Semarang. J Kesehat Masy. 2016;4:11–7.
Hasanah YM, Safruddin C, Jabar A, Pauh T, Yogyakarta UN, Hasanah YM, et al. Evaluasi Program Wajib Belajar 12 Tahun Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta. J Akuntabilitas Manaj Pendidik Online. 2017;5(2):228–39.
Sugardha IA. Upaya Ke Arah Wajib Belajar 12 Tahun Di Kabupaten Majalengka; Pendekatan Kebijakan. J Adm Pendidik. 2018;25(2):252–63.
BPOM. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. 2012.
Purwaningsih S, Widiyaningsih EN. Gambaran Lama Kerja Pengetahuan dan Perilaku Higiene Sanitasi Penjamah Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Profesi (Profesional Islam Media Publ Penelit. 2019;16(2):1.
Pasanda A. Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penjamah Makanan Sesudah diberikan Penyuluhan Personal Hygiene di Hotel Patra Jasa Semarang [Internet]. 2016. Available from: http://repository.unimus.ac.id/93/1/SKRIPSI FULL TEXT.1.pdf
Suryani D, Sutomo AH, Aman AT. Factors Associated with Food Safety Practices on Food Handlers in Primary School Canteens. Unnes J Public Heal. 2019;8(1):1–9.
Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.
Inayah. Hubungan Pengetahuan Higiene dan Sanitasi Makanan Terhadap Sikap dan Perilaku Penjamah Makanan di Kantin Universitas TanjungPura. 2015;151:10–7.
Azwar S. Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2010.
Karo A. Gambaran Sikap Penjamah Makanan Tentang Keamanan Pangan Di Rumah Makan Taman Sari Colomadu Karanganyar. kesehatan [Internet]. 2016; Available from: https://core.ac.uk/download/pdf/148613431.pdf
Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011. 2011.
Akabanda F, Hlortsi EH, Owusu-Kwarteng J. Food safety knowledge, attitudes and practices of institutional food-handlers in Ghana. BMC Public Health [Internet]. 2017;17(1):1–9. Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s12889-016-3986-9
Sitoayu L, Ronitawati P, Melani V, Gifari N, Kesehatan FI, Unggul UE, et al. Coaching For Campus Canteen Through Hygiene Personal. 2019;35–41.
Wibowo AS, Suryani M, Sayono. Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Penggunaan Sarung Tangan Pada Tindakan Ivasif Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. 2013;
Yap LL, Francis SL, Shelley MC, Montgomery D, Lillehoj CJ. Gaps in safe food handling practices of older adults. J Ext. 2019;57(1):1–11.
Islam SM. Hubungan Karakteristik Individu dengan Peilaku Higiene Sanitasi Penjamah Makanan Terhadap Mutu Makanan di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Kulon Progo. 2017;1–13.
Abdul-mutalib N, Abdul-rashid M, Mustafa S. Knowledge , attitude and practices regarding food hygiene and sanitation of food handlers in Kuala Pilah , Malaysia. Food Control. 2012;27:290–3.
Amaami AJ, Dominic D, Collins D. Factors associated with poor food safety compliance among street food vendors in the Techiman Municipality of Ghana. African J Food Sci. 2017;11(March):50–7.
Nurfikrizd A, Rustiawan A. Hubungan Karakteristik Individu Dengan Perilaku Keamanan Pangan Pada Penjamah Makanan Di Rumah Makan Kawasan Wisata Kuliner Pantai Depok Kabupaten Bantul. 2019;1–13.
Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. In Jakarta: Rineka Cipta; 2018.
Halim MHA, Nagaretnam L, Azman, Shafiqah Amirah Noor Saliluddin S, Mahmud A. Association between knowledge, attitude and practice (KAP) and hygiene status of food handlers and premises in cafeterias of a public university in Malaysia. Int J Public Heal Clin Sci. 2014;1(1):180–8.
Swamilaksita PD, Pakpahan SR. Faktor – Faktor Yang memengaruhi Penerapan Higiene Sanitasi di Kantin Universitas Esa Unggul Tahun 2016. J Nutr Diaita. 2016;8(2):71–9.
Al-Shabib NA, Mosilhey SH, Husain FM. Cross-sectional study on food safety knowledge, attitude and practices of male food handlers employed in restaurants of King Saud University, Saudi Arabia. Food Control [Internet]. 2016;59:212–7. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.foodcont.2015.05.002
Ferdian Y. Analisis Praktik Manajemen Keamanan Pangan Pada IPB Kitchen dan Prospeknya untuk Sertifikasi HACCP. 2018;