Sesuai dengan kesepakatan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan US Soybean Export Council (USSEC), maka diadakan workshop yang membahas tentang kedelai dan hubungannya dengan Kesehatan ginjal berjudul “Workshop Kedelai dan Kesehatan Ginjal”. Biji kedelai kaya akan protein dan lemak serta beberapa zat gizi penting lainnya, seperti vitamin (asam fitat), dan lesitin. Penelitian tentang manfaat kedelai dan produk olahannya dalam kesehatan ginjal dan pengendalian penyakit seperti hipertensi, hiperkolesterol, diabetes melitus, kanker dan lainnya telah banyak dilakukan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Agustus 2022 secara online dengan 4 materi dari 4 narasumber dan studi kasus oleh 2 orang fasiltator. Workshop dimulai pada pukul 9 pagi Waktu Indonesia Barat (WIB), kemudian dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Jenderal DPP PERSAGI Bapak Sugeng Eko Irianto, MPS, PhD. Pak Sugeng menyampaikan pengantar dari materi-materi yang akan diberikan seperti perkembangan diet saat ini yang berbasis tanamana (PLAOD Diet) dan sustainable food atau pola makan berkelanjutan.
Kegiatan yang dihadiri oleh 60 orang peserta dari perwakilan masing-masing DPD PERSAGI, perwakilan DPP dan perwakilan PP AsDI ini kemudian kegiatan dilanjutkan penyampaian materi oleh Pak Nurfi Arfiansyah, SKM, M.ScPH sebagai narasumber pertama. Beliau menyampaikan materi seputar “Peran Diet Nabati (Plant Based Diet) Dalam Mendukung Kesehatan Yang Optimal” yang membahas Kecenderungan Penyakit & Faktor Risikonya: Level Global & Nasional/Indonesia, Dietary Intake of Total, Animal, Plant Protein and Risk of Mortality dan Sustainable Diets.
Bu Dr Susetyowati, DCN, M.Kes kemudian melanjutkan penyampaian materi sebagai narasumber kedua dengan materi “PLADO (Palnt-Dominant) Diet Untuk Managemen Konservatif Penyakit Ginjal Kronik (PGK)”. Bahasan yang disampaikan seputar Beban Disability-Adjusted Life-Years (DALY) Penyakit Ginjal Kronis Global & Nasional; Efek Diet Protein Tinggi/Rendah Dominan Hewani/Nabati terhadap Kesehatan Ginjal; Manfaat, Keamanan & Kecukupan ‘Diet Protein Rendah Dominan Nabati’ (PLADO).

Penyampaian materi berikutnya disampaikan oleh 2 narasumber secara berturut-turut dengan materi yang sama, yaitu Aplikasi Menu Diet Rendah Protein Berbasis Kedelai pada kasus penyakit ginjal kronik dewasa oleh Bu Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD, FISQua. Sementara pada kasus penyakit ginjal kronik anak oleh Bu Ariek Ratnawati, SGz, RD. Penyampaian 2 materi terakhir disambung dengan pemisahan peserta ke 2 kelompok yang dibagi menggunakan sistem breakout room. Tiap kelompok diminta mengerjakan studi kasus dengan membuat Aplikasi Menu Diet Rendah Protein Berbasis Kedelai. Kelompok pertama mengerjakan kasus ginjal kronik dewasa yang difasilitasi oleh fasilitator Yudhi Adrianto, S.Gz, SE, MKM, AIFO. Serta kelompok kedua mengerjakan kasus ginjal kronik anak yang difasilitasi oleh Bu Ariek Ratnawati, SGz, RD yang juga berperan menjadi fasilitator.

Kemudian peserta digabung kembali di main room untuk melaksanakan presentasi studi kasus yang telah dikerjakan, setelah itu peserta diminta mengisi survey di website USSEC Bersama-sama sebelum akhirnya mengisi absen dan penutupan.