ANALISIS KONSUMSI LEMAK, GULA DAN GARAM PENDUDUK INDONESIA
Article Sidebar
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 1157
Download : 4338
Main Article Content
Hardinsyah .
Abstract
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa asupan lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh, gula dan garam
adalah faktor risiko terjadinya berat badan lebih, hiperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterol. Studi ini
bertujuan untuk menganalisa asupan total lemak, lemak jenuh, gula dan garam pada penduduk Indonesia
dari data sekunder SUSENAS. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata asupan lemak adalah 58,1
g/kap/hr tahun 2002 dan meningkat menjadi 61,5 g/kap/hr pada tahun 2007 dan 64,7 g/kap/hr tahun 2009,
di mana sekitar setengahnya merupakan lemak nyata dan dua pertiga-nya (62.6%) merupakan lemak jenuh.
Rerata asupan gula nyata 28,3 g/kap/hr pada tahun 2002, 26,2 g/kap/hr tahun 2007 dan 23.8 g/kap/hr tahun
2009. Rerata asupan garam adalah 6,31 g/kap/hr padatahun 2002, 5,6 g/kap/hr tahun 2007 dan 5.7 g/kap/hr
pada tahun 2009. Estimasi yang rendah terjadi pada asupan gula dan garam. Asupan energi dari lemak
jenuh dan asupan garam lebih tinggi dari rekomendasi WHO (2003). Asupan energi dari gula sama dengan
tambahan asupan gula yang direkomendasi pedoman umum gizi seimbang, tetapi beberapa asupan gula
lebih tinggi dari rekomendasi. Strategi kebijakan dan program promosi dalam mengurangi asupan lemak
jenuh, gula, dan garam yang terintegrasi dalam promosi gizi seimbang dan pola hidup sehat sangat
diperlukan menuju masyarakat Indonesia yang sehat.
Kata kunci: analisis konsumsi, lemak, gula, garam
adalah faktor risiko terjadinya berat badan lebih, hiperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterol. Studi ini
bertujuan untuk menganalisa asupan total lemak, lemak jenuh, gula dan garam pada penduduk Indonesia
dari data sekunder SUSENAS. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata asupan lemak adalah 58,1
g/kap/hr tahun 2002 dan meningkat menjadi 61,5 g/kap/hr pada tahun 2007 dan 64,7 g/kap/hr tahun 2009,
di mana sekitar setengahnya merupakan lemak nyata dan dua pertiga-nya (62.6%) merupakan lemak jenuh.
Rerata asupan gula nyata 28,3 g/kap/hr pada tahun 2002, 26,2 g/kap/hr tahun 2007 dan 23.8 g/kap/hr tahun
2009. Rerata asupan garam adalah 6,31 g/kap/hr padatahun 2002, 5,6 g/kap/hr tahun 2007 dan 5.7 g/kap/hr
pada tahun 2009. Estimasi yang rendah terjadi pada asupan gula dan garam. Asupan energi dari lemak
jenuh dan asupan garam lebih tinggi dari rekomendasi WHO (2003). Asupan energi dari gula sama dengan
tambahan asupan gula yang direkomendasi pedoman umum gizi seimbang, tetapi beberapa asupan gula
lebih tinggi dari rekomendasi. Strategi kebijakan dan program promosi dalam mengurangi asupan lemak
jenuh, gula, dan garam yang terintegrasi dalam promosi gizi seimbang dan pola hidup sehat sangat
diperlukan menuju masyarakat Indonesia yang sehat.
Kata kunci: analisis konsumsi, lemak, gula, garam
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).