KECENDERUNGAN MASALAH GIZI BURUK DI INDONESIA
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Prevalensi gizi kurang dan buruk menurut BB/U belum banyak berubah dari sejak krisis hingga kini,
sementara dana untuk program perbaikan gizi semakin meningkat. Revitalisasi Posyandu dan Sistem
Kewaspadaan pangan dan Gizi (SKPG) untuk penanggulangan masalah rawan pangan dan gizi di
sebagian besar kabupaten di Indonesia tidak diimplementasikan. Telaahan ini bertujuan untuk
mempelajari beberapa fakta dari hasil analisis data tentang gizi kurang dan gizi buruk yang terjadi di
Indonesia. Data yang digunakan adalah hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Jawa Barat tahun 2004, Hasil
Survei Gizi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pasca-Tsunami, 2005, dan survei masalah gizi
mikro di 7 provinsi tahun 2006. Hasil menunjukkan bahwa dari 21,3 persen anak balita yang termasuk
kategori rawan, 10 persen di antaranya sangat rawanuntuk menjadi status BB/U Rendah (Gizi Kurang).
Kemudian, secara umum dari 32,9 persen anak balita berstatus BB/U Rendah yang ada pada posisi rawan,
13,2 persen di antaranya ada pada posisi sangat rawan untuk menjadi status BB/U Sangat Rendah (Gizi
Buruk). Berdasarkan TB/U, proporsi anak balita dengan TB/U Normal yang rawan untuk menjadi status
TB/U Pendek meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Secara umum 39,9 persen anak balita yang
berstatus TB/U pendek ada pada posisi rawan, di antaranya 17,8 persen ada pada posisi sangat rawan
untuk menjadi status TB/U Sangat Pendek. Namun, berdasarkan BB/TB, hanya 9 persen anak balita
berstatus BB/TB Normal yang ada dalam posisi rawan,3,9 persen di antaranya ada pada posisi sangat
rawan untuk menjadi status BB/TB Kurus. Karena jumlah anak balita berstatus gizi baik (normal) yang ada
pada posisi rawan terus meningkat mengikuti pertambahan usia, maka upaya perbaikan gizi yang bersifat
preventif sudah harus dilaksanakan sejak usia dini,tidak hanya untuk anak balita kurang gizi tetapi juga
bagi anak balita yang dikategorikan berstatus gizi baik. Arah kebijakan pemerintah hendaknya melalui
kegiatan yang bersifat PREVENTIF dan PROMOTIF yang PROAKTIF, harus diimplementasikan secara
benar, baik di pusat maupun di daerah.
Kata kunci: SKPG, Posyandu, status gizi
Downloads
Article Details
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).