PERAN BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM IMUNITAS
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral. Salah satu peran vitamin dan mineral adalah sebagai
antioksidan yang mampu memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia (sistem imun). Peran vitamin A
banyak pada pemeliharaan sel epitel, dimana sel epitel merupakan salah satu jaringan tubuh yang terlibat
di dalam fungsi imunitas non-spesifik. Vitamin E atau α-tokoferol mempunyai peran penting di membran
eritrosit dan lipoprotein plasma, vitamin ini mampu mempertahankan integritas membran sel karena
vitamin E mempunyai cincin fenol yang mampu memberikan ion hidrogennya kepada radikal bebas.
Demikian pula dengan vitamin C sebagai donor elektron sehingga cepat memutus rantai reaksi SOR
(Spesies Oksigen Reaktif) dan SNR (Spesies Nitrogen Reaktif). Selenium merupakan mineral kelumit yang
penting untuk sintesis protein dan aktivitas enzim glutation peroksidase (GSH-PX). Selenium mempunyai
peranan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan
yang tidak bersifat toksik. Maka karena itu kecukupan zat gizi terutama vitamin dan mineral sangat
diperlukan dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang optimal sebagai upaya preventif agar
selalu sehat.
Kata kunci: zat gizi mikro, antioksidan, sistem kekebalan tubuh
Downloads
Article Details
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).