HUBUNGAN KEKURANGAN VITAMIN A DENGAN ANEMIA PADA ANAK USIA SEKOLAH
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Anemia, terutama anemia defisiensi besi, masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok risiko tinggi yaitu ibu hamil, menyusui, balita, anak usia
sekolah dan WUS. Selain kekurangan zat besi dalam konsumsi makanan dan penyakit infeksi, berbagai
faktor mempunyai kontribusi relatif terhadap anemia. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi
relatif status retinol terhadap anemia pada anak usia sekolah. Penelitian dilakukan di Tasikmalaya dan
Ciamis pada 173 anak umur 5-9 tahun dari keluarga miskin. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi
anemia 14,5 persen, prevalensi kurang vitamin A (KVA) 10,9 persen. Konsumsi energi, protein, zat besi,
vitamin C, vitamin B12, folat, dan seng masih di bawah AKG (2004). Setelah dikontrol dengan asupan
energi, protein, dan vitamin B12 anak yang menderita KVA memiliki odds ratio 3,33 kali untuk menjadi
anemia (p=0.063, 95%, CI 0,93-11.84) dibandingkan anak yang tidak KVA.
Kata kunci: anemia, defisiensi vitamin A, anak usia sekolah
Downloads
Article Details
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).