FAKTOR RISIKO SOSIAL EKONOMI, ASUPAN PROTEIN, ASUPAN ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Article Sidebar
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 748
Download : 1769
Main Article Content
Amalia Fajrin
Toto Sudargo
Waryana .
Abstract
Anemia merupakan masalah kesehatan untuk semua umur termasuk anak usia sekolah. Dengan melihat
besarnya masalah dan prevalensinya, anemia menjadi masalah kesehatan yang serius dan perlu
penanganan. Tingkat sosial ekonomi seperti pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan pengetahuan ibu,
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi nya terutama protein dan zat besi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor sosial ekonomi sebagai faktor resiko anemia
pada anak sekolah umur 9-13 tahun. Desain studi ini adalah case-control. Kelompok control adalah anak
sekolah yang tidak anemia berjumlah 66, sedangkan kelompok kasus ditentukan berdasarkan identifikasi
haemoglobin konsentrasi menggunakan metoda cyanmethemoglobin. Sosial ekonomi keluarga diambil
dengan menggunakan daftar pertanyaan. Data asupan protein dan besi dikumpulkan melalui recall 24 jam.
Data diolah dengan menggunakan test chi square untuk mengidentifikasi faktor resiko. Hasil ujia statistik
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu merupakan faktor resiko terjadinya anemia pada anak sekolah (OR
= 4.14; 95% CI 1.38 to 12.3), demikian juga pendapatan keluarga (OR = 1.98; 95% CI = 0.575 to 6.837).
Pendidikan ibu (OR = 1.42; 95% CI = 0.434 to 4.682), asupan protein (OR = 1.24; 95% CI = 0.408 - 3.798),
dan zat besi (OR = 3.9; 95% CI = 0.457 to 34.54) bukan merupakan factors resiko terjadinya anemia pada
anak anak sekolah dasar. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu yang rendah adalah merupakan
faktor resiko terjadinya anemia pada anak sekolah dasar. Pendapatan keluarga, pendidikan ibu, asupan
protein, dam asupan zat besi adalah bukan merupakan faktor resiko pada anak sekolah dasar.
Kata kunci: anemia, sosio ekonomi, asupan, protein, zat besi, anak sekolah dasar
besarnya masalah dan prevalensinya, anemia menjadi masalah kesehatan yang serius dan perlu
penanganan. Tingkat sosial ekonomi seperti pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan pengetahuan ibu,
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi nya terutama protein dan zat besi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor sosial ekonomi sebagai faktor resiko anemia
pada anak sekolah umur 9-13 tahun. Desain studi ini adalah case-control. Kelompok control adalah anak
sekolah yang tidak anemia berjumlah 66, sedangkan kelompok kasus ditentukan berdasarkan identifikasi
haemoglobin konsentrasi menggunakan metoda cyanmethemoglobin. Sosial ekonomi keluarga diambil
dengan menggunakan daftar pertanyaan. Data asupan protein dan besi dikumpulkan melalui recall 24 jam.
Data diolah dengan menggunakan test chi square untuk mengidentifikasi faktor resiko. Hasil ujia statistik
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu merupakan faktor resiko terjadinya anemia pada anak sekolah (OR
= 4.14; 95% CI 1.38 to 12.3), demikian juga pendapatan keluarga (OR = 1.98; 95% CI = 0.575 to 6.837).
Pendidikan ibu (OR = 1.42; 95% CI = 0.434 to 4.682), asupan protein (OR = 1.24; 95% CI = 0.408 - 3.798),
dan zat besi (OR = 3.9; 95% CI = 0.457 to 34.54) bukan merupakan factors resiko terjadinya anemia pada
anak anak sekolah dasar. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu yang rendah adalah merupakan
faktor resiko terjadinya anemia pada anak sekolah dasar. Pendapatan keluarga, pendidikan ibu, asupan
protein, dam asupan zat besi adalah bukan merupakan faktor resiko pada anak sekolah dasar.
Kata kunci: anemia, sosio ekonomi, asupan, protein, zat besi, anak sekolah dasar
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).