HUBUNGAN STATUS ANEMIA, PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN, PRAKTIK PERAWATAN KESEHATAN, DAN STIMULASI KOGNITIF DENGAN FUNGSI KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR
Article Sidebar
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 343
Download : 1890
Main Article Content
Desty Ervira Puspaningtyas
Toto Sudargo
Nurul Huda Syamsiatun
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status anemia, praktek pemberian makan
pada anak, pemeliharaan kesehatan anak, dan stimulasi kognitif pada fungsi kognitif anak sekolah dasar
umur 9-13 tahun yang tinggal di Kabupaten Imogiri kota Bantul, Yogjakarta, Sebanyak 120 anak terplih
secara acak sederhana, tetapi 7 diantaranya tidak mengikuti test kognitif. Status anemia ditentukan
berdasarkan konsentrasi kadar hemoglobin secara cyanmethemoglobin. Data tentang kebiasaan
pemberian makan anak, praktik pemeliharaan kesehatan dan stimulasi kognitif anak diambil dengan
pertanyaan yang diajukan pada orang ibunya melalui kuesioner. Fungsi kognitif diukur dengan metoda
CFIT dan hasil belajar di sekolahnya, termasuk pada mata ajaran Bahasa Indonesia dan maematika. Uji
Hubungan 2 variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status anemia
dengan angka matematika (p=0.005, ρ spearman 0.264), praktek pemberian makan pada anak dengan
angka matematika (p=0.029, ρ spearman 0.206), dan stimulasi kognitif dengan angka matematika (p=0.027,
ρ spearman 0.208). Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini status anemia, praktik pemberian
makanan anak dan stimulasi kogntif pada anak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap fungsi
kognitif anak, terutama pada angka pencapaian matematika.
Kata kunci: status anemia, praktik pemberian makan pada anak, stimulasi kognitif, fungsi kognitif, anak
sekolah dasar
pada anak, pemeliharaan kesehatan anak, dan stimulasi kognitif pada fungsi kognitif anak sekolah dasar
umur 9-13 tahun yang tinggal di Kabupaten Imogiri kota Bantul, Yogjakarta, Sebanyak 120 anak terplih
secara acak sederhana, tetapi 7 diantaranya tidak mengikuti test kognitif. Status anemia ditentukan
berdasarkan konsentrasi kadar hemoglobin secara cyanmethemoglobin. Data tentang kebiasaan
pemberian makan anak, praktik pemeliharaan kesehatan dan stimulasi kognitif anak diambil dengan
pertanyaan yang diajukan pada orang ibunya melalui kuesioner. Fungsi kognitif diukur dengan metoda
CFIT dan hasil belajar di sekolahnya, termasuk pada mata ajaran Bahasa Indonesia dan maematika. Uji
Hubungan 2 variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status anemia
dengan angka matematika (p=0.005, ρ spearman 0.264), praktek pemberian makan pada anak dengan
angka matematika (p=0.029, ρ spearman 0.206), dan stimulasi kognitif dengan angka matematika (p=0.027,
ρ spearman 0.208). Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini status anemia, praktik pemberian
makanan anak dan stimulasi kogntif pada anak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap fungsi
kognitif anak, terutama pada angka pencapaian matematika.
Kata kunci: status anemia, praktik pemberian makan pada anak, stimulasi kognitif, fungsi kognitif, anak
sekolah dasar
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).