HUBUNGAN PENYAKIT MENULAR BERBASIS LINGKUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA
Article Sidebar
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 2061
Download : 1004
Main Article Content
Elsa Elsi
Abstract
Penyakit menular berbasis lingkungan dapat menyebabkan kejadian gizi kurang dan gizi buruk. Penelitian
lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit menular berbasis lingkungan dengan
status gizi balita (0-59 bulan) dengan menggunakan data Riskesdas 2007. Desain penelitian adalah crosssectional yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh balita 0-59 bulan pada Riskesdas
2007, sedangkan sampel adalah seluruh balita 0-59 bulan pada Riskesdas 2007 dengan ibu yang berusia
15-54 tahun. Kriteria inklusi adalah seluruh rumah tangga Riskesdas 2007 yang mempunyai balita dengan
variabel yang lengkap. Data yang dikumpulkan meliputi: karakteristik balita (umur, jenis kelamin, berat
badan), karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan), penyakit menular berbasis lingkungan
(penyakit filariasis, demam berdarah dengue, malaria, infeksi saluran pernafasan akut, pneumonia,
tuberkulosis paru, campak, tifoid, hepatitis, diare), dan lingkungan rumah tangga balita ( kualitas fisik air
minum, kualitas tanah, dan pemeliharaan ternak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko status gizi
kurang dan status gizi buruk pada balita yang mengalami penyakit menular berbasis lingkungan dan ibu
dengan pendidikan SD ke bawah lebih tinggi (OR=2,05) dibandingkan ibu dengan pendidikan perguruan
tinggi (OR= 1,12). Sedangkan menurut tempat tinggal diketahui bahwa risiko status gizi kurang dan status
gizi buruk pada balita yang mengalami penyakit menular berbasis lingkungan dan bertempat tinggal di
perdesaan lebih tinggi (OR=1,25) dibandingkan balita yang tinggal di perkotaan (OR= 1,12).
Kata kunci: penyakit menular, lingkungan, status gizi
lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit menular berbasis lingkungan dengan
status gizi balita (0-59 bulan) dengan menggunakan data Riskesdas 2007. Desain penelitian adalah crosssectional yang bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh balita 0-59 bulan pada Riskesdas
2007, sedangkan sampel adalah seluruh balita 0-59 bulan pada Riskesdas 2007 dengan ibu yang berusia
15-54 tahun. Kriteria inklusi adalah seluruh rumah tangga Riskesdas 2007 yang mempunyai balita dengan
variabel yang lengkap. Data yang dikumpulkan meliputi: karakteristik balita (umur, jenis kelamin, berat
badan), karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan), penyakit menular berbasis lingkungan
(penyakit filariasis, demam berdarah dengue, malaria, infeksi saluran pernafasan akut, pneumonia,
tuberkulosis paru, campak, tifoid, hepatitis, diare), dan lingkungan rumah tangga balita ( kualitas fisik air
minum, kualitas tanah, dan pemeliharaan ternak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko status gizi
kurang dan status gizi buruk pada balita yang mengalami penyakit menular berbasis lingkungan dan ibu
dengan pendidikan SD ke bawah lebih tinggi (OR=2,05) dibandingkan ibu dengan pendidikan perguruan
tinggi (OR= 1,12). Sedangkan menurut tempat tinggal diketahui bahwa risiko status gizi kurang dan status
gizi buruk pada balita yang mengalami penyakit menular berbasis lingkungan dan bertempat tinggal di
perdesaan lebih tinggi (OR=1,25) dibandingkan balita yang tinggal di perkotaan (OR= 1,12).
Kata kunci: penyakit menular, lingkungan, status gizi
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).