BEBERAPA PERTIMBANGAN BEBERAPA INDIKATOR UNTUK MENENTUKAN KEBERHASILAN PROGRAM ELIMINASI GAKY DI INDONESIA
Article Sidebar
Dimensions
Altmetrics
Statistics
Read Counter : 1368
Download : 444
Main Article Content
Jonathan Gorstein
Abstract
Pemeriksaan TGR (Tyroid Goiter Rate) yang dahulu dianjurkan oleh WHO (1993) kini sudah tidak dianjurkan lagi. Tulisan ini membahas mengapa TGR tidak diajurkan lagi dan Urine Iodium Exretion (UIE) terbukti merupakan indikator yang lebih akurat untuk menilai keberhasilan program yodisasi garam. Pemeriksaan TGR terutama melalui palpasi pada kelenjar tyroid di leher tidak akurat karena beberapa hal. Pertama, pemeriksaan melalui palpasi sangat bervariasi hasilnya karena sangat subjektif terutama pada petugas kesehatan yang kurang pengalaman dan latihan dalam melakukan palpasi. Kedua, karena terjadinya pembesaran kelenjar tyroid membutuhkan waktu yang cukup lama, dan kembalinya kelenjar tersebut kebentuk normal juga membutuhkan waktu pula, karena itu Totasl Goitre Rate (TGR) tidak mencerminkan status yodium saat ini tapi lebih mencerminkan kekurangan yodium di masa lampau. Pada beberapa kasus, perbesaran kelenjar tyroid bahkan tidak dapat kembali ke bentuk normal. Penilaian yodium melalui urin atau UIE dapat dijelaskan secara ilmiah dengan melihat data yang disajikan pada makalah ini. Penilaian UIE berarti menilai yodium yang berasal dari makanan dan minuman yang dikeluarkan memalui urin. Dengan demikian penilaian UIE mencerminkan keadaan yodium saat ini. Untuk individu, jumlah yodium di urin ditentukan oleh banyak faktor, karena itu penilaian UIE lebih baik untuk populasi dari pada individu. Pada populasi, UIE digunakan untuk memperkirakan konsumsi rata rata yodium yang berasal dari makanan. Bila UIE dari populasi cukup baik, maka dapat diperkirakan status yodium populasi cukup terjaga, sehingga penurunan IQ dapat dicegah. Bila kita korelasikan antara hasil penilaian melalui %TGR dan median UIE, maka keduanya tidak memiliki korelasi, karena keduanya mencermikan keadaan yodium yang berbeda dari segi waktu. Demikian juga korelasi antara %TGR dan % cakupan garam beryodium ditingkat provinsi. Namun bila kita korelasikan antara %cakupan garam beryodium dengan median UIE maka keduanya memilki korelasi yang cukup baik (r2=0.4727). Pemberian kapsul yodium ternyata tidak mempunyai korelasi baik dengan UIE maupun dengan persentasi cakupan garam beryodium. Hal ini disebabkan karena sifat kapsul yodium akan dibuang melalui urin pada minggu pertama setelah pemberian kapsul yodium kemudian sedikit demi sedikit menurun pada kurun waktu 6-9 bulan setelah pemberian. Sedangkan pengambilan data UIE adalah beberapa bulan setelah pemberian kapsul yodium. Perbedaan waktu tersebut menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara kedua variabel tersebut. Tulisan ini menguatkan bahwa untuk menilai cakupan garam beryodium dapat dicerminkan dengan penilaian menggunakan metoda yang tepat yaitu Urine Iodium Exretion (UIE) dan tidak lagi menggunakan TGR.(Jonathan, 2005)
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
Authors who publish with Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to remix, adapt, build upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Gizi Indonesia (Journal of The Indonesian Nutrition Association).
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).